Rabu, 29 Juli 2009

KELEBIHAN 'NEGATIVE THINGKER'

Seorang teman di face book mengeluh tentang kesebalannya dengan orang-orang yang selalu memandang negatif terhadap sesuatu atau seseorang.
Waktu itu aku menjawab "yah mungkin hanya itu kelebihan mereka".

Dalam perjalanan pulang, di dalam bis kota, memori ku mengusik kembali komentar yang ku tulis buat teman tadi. Apa betul para 'negative thinker' tidak punya kelebihan ? atau justru negative thingking itu adalah sebuah energy yang punya kelebihan ?
Lalu apalah untungnya sebuah 'kesebalan' dari menerima pernyataan-pernyataan negatif dari para negative thingker ?
Tergantung dari sudut pandang mana kita melihatnya.

Lepas dari apa yang dibicarakan, sebenarnya, aku melihat ada sebuah fungsi dari kehadiran para negative thingker itu, yakin, karena apapun kejadian keberadaan sesuatu di dunia ini hayalah atas kehendak Allah. Pastilah ada satu pembelajaran yang ditunjukkan-NYA kepada manusia.
Tinggal bagaimana sikap kita dalam mentransformasikan anugerah ini ke dalam kehidupan.

Ada petuah Jawa yang sering ku dengar dari General Manager ku ; "Bila satu telunjuk jari mu menuding orang lain maka ada empat jari yang menuding mu".
Dan aku pun tidak pernah berusaha untuk beragumentasi mengenai hal ini, karena, aku sendiri menyakini bahwa "segala perkataan dan perbuatan kita adalah hutang dan suatu ketika itu semua akan ditagihkan kembali kepada diri sendiri, baik maupun buruk".

Ada lagi ; "kalimat mu adalah kebodohan mu". Semakin banyak kita menceritakan keburukan dan kekurangan orang lain itu berarti kita sedang membuka dan memperlihatkan betapa besarnya kebodohan kita. Sebaliknya semakin kecil skala pembicaraan kita mengenai kejelekan orang lain maka kecil kemungkinannya kita termasuk golongan orang yang bodoh.

Lantas bagaimana dengan orang yang Kritis ?
Kritisi bukan golongan orang yang bodoh, karena, seorang yang memiliki kemampuan kritis akan berbicara berdasarkan data yang akurasi nya telah diuji dan yang lebih penting orang-orang yang termasuk dalam golongan kritisi, mereka memberi solusi. Normanya, menyanggah boleh asalkan disertai solusi.

Kembali kepada 'negative thingker'. Kalau kita menyadari bahwa kehadiran mereka sebenarnya memberikan kelebihan yang sangat positive terhadap ukuran 'fungsi atau makna' dari kehadiran kita dalam kehidupan. Seberapa besar seseorang dihargai bukan dilihat dari kwantitas kegiatan yang diikuti tetapi dari kwalitas cara seseorang mengisi hidupnya.

Jadi, bukannya mereka tidak punya makna, justru tugas yang dimiliki para negative thingker adalah sebagai pembanding bagi orang-orang yang berahlak. Pembeda bagi orang-orang yang bersyukur dan berpikir.

Sekarang, apa masih pantas kita membuang energy sedemikian besar untuk merasa sebal, marah, jengkel, dan sebagainya....dan sebagainya.... melihat polah mereka ..... mendengar kata-kata kotor, kasar, bahkan menyesatkan dari mereka................

Hidup adalah pilihan, tinggal bagaimana kita memilih dan memaknai kehidupan yang dianugerahkan kepada kita. Kalau kita tahu jalan menuju Tuhan adalah jalan yang lurus kenapa kita harus mencari-cari jalan berbelok-belok yang kemudian pada akhirnya toh jalan lurus juga yang harus ditempuh.

Semoga kita termasuk golongan orang-orang yang diberi petunjuk........amien.


*Untuk para korban peperangan, orang-orang yang sedang tertindas, terhimpit, kelaparan, kesakitan, terlilit hutang........semoga Allah SWT senantiasa merahmati dengan hidayah-NYA .....amien.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar